Rabu, 10 Oktober 2012

HUTAN MANGROVE SEBAGAI MITIGASI BANJIR ROB DAN DAPAT MEMBERIKAN KEUNTUNGAN EKONOMIS DAN EKOLOGIS PADA PEKALONGAN DAN SEKITARNYA.


HUTAN MANGROVE SEBAGAI MITIGASI BANJIR ROB DAN DAPAT MEMBERIKAN KEUNTUNGAN EKONOMIS DAN EKOLOGIS PADA PEKALONGAN DAN SEKITARNYA.
Oleh:
Mohamad Haviz Damar Sasongko

E- mail : sasongko28@gmail.com

Pekalongan merupakan daerah yang terletak di utara pulau jawa atau yang lebih dikenal dengan PANTURA (Pantai Utara Pulau Jawa). Masalah banjir Rob adalah suatu masalah yang menjadi langganan di daerah pekalongan dan sekitarnya. Walikota Pekalongan Basyir Acmad mengatakan banjir rob yang melanda 7 kelurahan di kota pekalongan membuat ekonomi pekalongan terpuruk. Data terakhir pertumbuhan ekonomi kota pekalongan yang mencapai 7,6 persen atau pertumbuhannya di atas angka nasional,akan tetapi karena rob kondisinya mengalami penurunan, terutama di sector pengolahan ikan asin (warta daerah 2011). Banjir rob yang menggenangi wilayah utara Pekalongan menyebabkan pemandangan dan bau yang tidak sedap. Banjir rob yang terjadi saat pasang naik ini sering terjadi di wilayah Pekalongan akibat daratan yang lebih rendah dibanding muka air laut, selain itu tidak adanya penghalang yang menghalangi masuk nya air laut kedaratan. Masalah klasik seperti banjir rob ini sebenarnya dapat diatasi dengan digalangkannya kembali hutan mangrove. Mangrove merupakan salah satu cara untuk mitigasi banjir rob yang alami dan murah. Sebagai ekosistem pesisir, hutan mangrove mempunyai fungsi yang unik. Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain merupakan tempat pemijahan dan pembesaran bagi aneka biota perairan, selain itu juga dapat sebagai mitigasi dalam masalah banjir rob, serta abrasi pantai. Sementara itu fungsi ekonomisnya seperti penghasil keperluan rumah tangga, penghasil keperluan industry, serta dapat dijadikan objek pariwisata yang dapat meningkatkan nilai ekonomis suatu daerah. Sementara ini kondisi hutan mangrove di wilayah Pekalongan dan sekitarnya kebanyakan telah rusak. Alih fungsi lahan menjadi area tambak, pelabuhan dan pemukiman merupakan penyebab utama berkurangnya hutan mangrove di Pekalongan dan sekitarnya. Pelestarian dan pemulihan kembali kondisi hutan mangrove perlu digalangkan mengingat fungsi dan manfaat dari hutan mangrove yang dapat digunakan sebagai mitigasi banjir rob dan dapat menguntungkan secara ekonomi. Pengikutsertaan masyarakat dalam upaya rehabilitasi dan pengelolaan mangrove merupakan salah satu kunci keberhasilan pelestarian mangrove.