Selasa, 14 Mei 2013

STEPHEN HAWKINGS “ALMOST” GRAND DESIGN



Yuhu.... mungkin kalian tahu siapa itu Stephen Hawkings atau mungkin pernahlah mendengar nama itu. Hawkings merupakan salah seorang ilmuwan terkenal dalam beberapa dekade ini. Beberapa tahun lalu namanya sempat mencuat dan menjadi perbincangan serta meramaikan dunia gosip inggris dan dunia, dasar ilmuan apa yang dikatakan akan menjadi bahan perbincangan. Perkataan si Hawkings yang membuat geger dunia ke ilmuan adalah dia menanyakan “apakah Tuhan itu ada dan apa kerjanya?”. (Cangkeme memang ora toto bocah siji iki). Saat kabar itu berhembus dan menjadi wabah perbincangan beberapa kalangan saya hanya berpendapat “NGAWUR TENAN WONG IKI, WIS PESEN TIKET VIP NANG NERAKA IKI” tetapi saya belum pernah menyaksikan, membaca atau mendengar pernyataanya yang akurat baik lewat TV, koran, internet (youtube) atau selebaran, sumber saya saat itu hanyalah teman nongkrong di payung biru. Setelah sekian lama waktu berlalu baru saat ini saya melihat dan mendengar dari sumber yang dapat di pertanggung jawabkan (FILM dengan judul “STEPHEN HAWKINGS GRAND DESIGN”. Setelah menyimak dengan seksama dan mencoba berpikir dalam kondisi netral dan logis (tapi sulit karena kepercayaan dan ego tetap berperan) akhirnya saya dapat bercerita tentang film tersebut.
Begini hal yang dapat saya bagi :
  1. 1.       Percayalah si Stephen Hawkings kwi PINTER
  2. 2.       Teori dan pernyataannya hampir benar dan masuk akal
  3. 3.       Pernyataannya tentang apakah Tuhan itu ada salah besar, karena Tuhan itu ada dan dia lah ALLAH, (kwi ora iso di bantah.)

Karena status saya sekarang mahasiswa maka saya harus berusaha bertanggung jawab atas komentar saya.
  1. 1.       Stephen Hawkings adalah orang yang pintar, buktinya : ilmuan dan di akui, selain itu walaupun lumpuh masih bisa menulis buku dan bekerja dalam bidangnya.
  2. 2.       Pernyataan dan teorinya hampir benar, akan tetapi pernyataannya yang tentang tugas Tuhan , kwi SALAH TOTAL. Dalam film tersebut hawkings hanya menjawab cara atau proses penciptaan alam semesta tapi belum menjawab awal penciptaan dan alasan penciptaan. Apabila kita merumuskan penciptaan alam semesta menjadi skala 1 – 100 (dengan penyerderhanaan yang paling-paling-palingx10 sederhana)maka hawkings mungkin hanya menjawab tahap 4-5, dan beliau (luwih tuo e)    1-4 yang merupakan tahap terpenting karena merupakan tahap awal. Dalam film hawking berpendapat bahwa hukum alam itu akan selalu ada dan kekal, serta hukum alam akan selalu dinamis. Pernyataan itu ALMOST bener, tetapi dalam hal ini hawkings lupa bagaimana benda / bahan penciptaan dalam rumus membuat alam semesta miliknya itu ada pertama kalinya, rumus hawkings dalam membuat alam semesta adalah energi + ruang. Nah ,..... sekarang bagaimana energi itu awalnya berasal? Selain itu siapa yng menyediakan tempat yang luas itu? Kita anologikan secara sederhana jika kita ingin membuat sesuatu pasti kita butuh bahan dan kita haruslah menyediakan bahan itu, nah.... sekarang siapa yang menyediakan barang itu? Hayo..... iso jawab ra kwe (hawkings). Lagi, dalam film itu si Stephen juga menjelaskan hukum alam itu dinamis karena ada positif dan negatif (ini saya sutuju), tapi siapa yang menyediakan positif dan negatif itu? Dalam film peragaan untuk menjelaskan hukum alam yang dinamis ini adalah ada adegan seorang yang sedang menggali lubang, saat seseorang itu menggali lubang secara tidak langsung dia juga membuat bukit, nah tapi dalam analogi ini hawkings belum menjelaskan siapa yang mengkontrol orang untuk membuat lubang, serta siapa kah orang itu (orang yang menggali lubang). jadi dari penjelasan itu saya simpulkan bahwa film nya adalah STEPHEN HAWKINGS “ALMOST” GRAND DESIGN.

# sedikit memberikan gambaran skala yang paling-paling-paling sederhana (karena kita manusia adalah terbatas)

Gambar 1. Hubungan proses terjadinya alam semesta dan peristiwanya, serta pikiran manusia dan keterbatasannya

WAHAI KALIAN YANG MEMPUNYAI AKAL PERCAYALAH ALLAH ITU ADA!!!!

Selasa, 29 Januari 2013

JUJUR SUDAH TIDAK SOPAN




Hidup merupakan sebuah pilihan. Setiap tindakan mempunyai dua sisi, dan satu tanggung jawab. Layaknya sebuah pilihan dalam mengambil tindakan, mengikuti aturan atau melanggarnya. Aturan adalah sebuah kesepakatan yang dibuat untuk membuat sesuatu sesuai kehendak sang penciptanya. Menyimpang berarti melanggar dan itu ber arti ada sangsi yang akan dikenakan bagi sang pelanggar.  Mungkin itu pula yang membuat pilihan akan kejujuran dan kebohongan menjadi sesuatu hal yang sulit untuk diputuskan. Setiap manusia terlahir dengan sebuah hati yang dapat membedakan antara kebaikan dan keburukan. Akan tetapi sayang nya hati itu sekarang sudah jarang di pergunakan. Jaman sekarang aturan, kebiasaan dan mayoritaslah yang menjadi dasar kita melakukan sesuatu. Tradisi menjadi landasan kebijakan dan perbuatan yang akan datang, bukannya pemikiran dan evaluasi yang dijadikan pijakan. Tidak ada salahnya kita mengikuti sebuah tradisi akan tetapi yang menjadi masalah adalah apabila tradisi itu sudah salah sejak awalnya, apakah kita harus mengikutinya? Apakah kita harus berkata jujur jika itu salah? Haruskah kita melanggarnya? Apakah itu sesuai dengan norma kesopanan? Norma yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara panggung sandiwara ini.
Berbohong, setia mengikutinya tanpa bertanya mungkin tindakan aman untuk terlepas dari cap kurang sopan atau parahnya urakan dan akan berakibat sangsi. Istilah yang muda yang berani ber tindak dan merubah mungkin kurang sesuai untuk saat ini, jika yang tua dan senior masih berkuasa dan menjadi mayoritas, jika yang muda takut akan di bilang tidak sopan karena menentang seniornya? Jika norma kesopanan masih dijadikan tameng serta pembenaran?
“ora sopan! Murid kok sok ngajari gurune, kwe durung lahir aku wis sekolah le...!”
“ ah gak enak sama bapak, mungkin dari dulu memang kayak gitu tradisinya.”
“omongan e ngawur! Dasar e sko ngendi kwi? Sing mlebu dhisik sopo, aku po kwe?”
“kalau ngomong di jaga, walaupun benar tapi lihat situasi dan kondisi. Mungkin nanti beliau juga sadar kalau itu salah, udah manut aja dulu.”
Dari jaman dahulu mungkin semua orang sudah tahu jika kejujuran itu mahal harganya, dan susah didapatkannya. Itu dulu sekarang tambah susah lagi..... dari pada di bilang asal bicara, urakan, tidak tau aturan dan tidak tahu terimakasih, ya sudahlah.... nurut aja.....
ITS YOUR CHOISE....?
Kwe iki ngomong opo le? Spo sing mbok maksud? Mbok nek ngomong ojo asal njeplak!
Ups.....