Hidup
merupakan sebuah pilihan. Setiap tindakan mempunyai dua sisi, dan satu tanggung
jawab. Layaknya sebuah pilihan dalam mengambil tindakan, mengikuti aturan atau
melanggarnya. Aturan adalah sebuah kesepakatan yang dibuat untuk membuat
sesuatu sesuai kehendak sang penciptanya. Menyimpang berarti melanggar dan itu
ber arti ada sangsi yang akan dikenakan bagi sang pelanggar. Mungkin itu pula yang membuat pilihan akan
kejujuran dan kebohongan menjadi sesuatu hal yang sulit untuk diputuskan.
Setiap manusia terlahir dengan sebuah hati yang dapat membedakan antara
kebaikan dan keburukan. Akan tetapi sayang nya hati itu sekarang sudah jarang
di pergunakan. Jaman sekarang aturan, kebiasaan dan mayoritaslah yang menjadi
dasar kita melakukan sesuatu. Tradisi menjadi landasan kebijakan dan perbuatan
yang akan datang, bukannya pemikiran dan evaluasi yang dijadikan pijakan. Tidak
ada salahnya kita mengikuti sebuah tradisi akan tetapi yang menjadi masalah
adalah apabila tradisi itu sudah salah sejak awalnya, apakah kita harus
mengikutinya? Apakah kita harus berkata jujur jika itu salah? Haruskah kita
melanggarnya? Apakah itu sesuai dengan norma kesopanan? Norma yang menjadi
kebanggaan bangsa dan negara panggung sandiwara ini.
Berbohong,
setia mengikutinya tanpa bertanya mungkin tindakan aman untuk terlepas dari cap
kurang sopan atau parahnya urakan dan akan berakibat sangsi. Istilah yang muda
yang berani ber tindak dan merubah mungkin kurang sesuai untuk saat ini, jika
yang tua dan senior masih berkuasa dan menjadi mayoritas, jika yang muda takut
akan di bilang tidak sopan karena menentang seniornya? Jika norma kesopanan
masih dijadikan tameng serta pembenaran?
“ora sopan! Murid kok sok ngajari
gurune, kwe durung lahir aku wis sekolah le...!”
“ ah gak enak sama bapak, mungkin
dari dulu memang kayak gitu tradisinya.”
“omongan e ngawur! Dasar e sko
ngendi kwi? Sing mlebu dhisik sopo, aku po kwe?”
“kalau ngomong di jaga, walaupun
benar tapi lihat situasi dan kondisi. Mungkin nanti beliau juga sadar kalau itu
salah, udah manut aja dulu.”
Dari jaman dahulu mungkin semua
orang sudah tahu jika kejujuran itu mahal harganya, dan susah didapatkannya.
Itu dulu sekarang tambah susah lagi..... dari pada di bilang asal bicara,
urakan, tidak tau aturan dan tidak tahu terimakasih, ya sudahlah.... nurut
aja.....
ITS YOUR CHOISE....?
ITS YOUR CHOISE....?
Kwe
iki ngomong opo le? Spo sing
mbok maksud? Mbok nek ngomong ojo asal njeplak!
Ups.....