Selasa, 29 Januari 2013

JUJUR SUDAH TIDAK SOPAN




Hidup merupakan sebuah pilihan. Setiap tindakan mempunyai dua sisi, dan satu tanggung jawab. Layaknya sebuah pilihan dalam mengambil tindakan, mengikuti aturan atau melanggarnya. Aturan adalah sebuah kesepakatan yang dibuat untuk membuat sesuatu sesuai kehendak sang penciptanya. Menyimpang berarti melanggar dan itu ber arti ada sangsi yang akan dikenakan bagi sang pelanggar.  Mungkin itu pula yang membuat pilihan akan kejujuran dan kebohongan menjadi sesuatu hal yang sulit untuk diputuskan. Setiap manusia terlahir dengan sebuah hati yang dapat membedakan antara kebaikan dan keburukan. Akan tetapi sayang nya hati itu sekarang sudah jarang di pergunakan. Jaman sekarang aturan, kebiasaan dan mayoritaslah yang menjadi dasar kita melakukan sesuatu. Tradisi menjadi landasan kebijakan dan perbuatan yang akan datang, bukannya pemikiran dan evaluasi yang dijadikan pijakan. Tidak ada salahnya kita mengikuti sebuah tradisi akan tetapi yang menjadi masalah adalah apabila tradisi itu sudah salah sejak awalnya, apakah kita harus mengikutinya? Apakah kita harus berkata jujur jika itu salah? Haruskah kita melanggarnya? Apakah itu sesuai dengan norma kesopanan? Norma yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara panggung sandiwara ini.
Berbohong, setia mengikutinya tanpa bertanya mungkin tindakan aman untuk terlepas dari cap kurang sopan atau parahnya urakan dan akan berakibat sangsi. Istilah yang muda yang berani ber tindak dan merubah mungkin kurang sesuai untuk saat ini, jika yang tua dan senior masih berkuasa dan menjadi mayoritas, jika yang muda takut akan di bilang tidak sopan karena menentang seniornya? Jika norma kesopanan masih dijadikan tameng serta pembenaran?
“ora sopan! Murid kok sok ngajari gurune, kwe durung lahir aku wis sekolah le...!”
“ ah gak enak sama bapak, mungkin dari dulu memang kayak gitu tradisinya.”
“omongan e ngawur! Dasar e sko ngendi kwi? Sing mlebu dhisik sopo, aku po kwe?”
“kalau ngomong di jaga, walaupun benar tapi lihat situasi dan kondisi. Mungkin nanti beliau juga sadar kalau itu salah, udah manut aja dulu.”
Dari jaman dahulu mungkin semua orang sudah tahu jika kejujuran itu mahal harganya, dan susah didapatkannya. Itu dulu sekarang tambah susah lagi..... dari pada di bilang asal bicara, urakan, tidak tau aturan dan tidak tahu terimakasih, ya sudahlah.... nurut aja.....
ITS YOUR CHOISE....?
Kwe iki ngomong opo le? Spo sing mbok maksud? Mbok nek ngomong ojo asal njeplak!
Ups.....