Rabu, 01 September 2010

pembobol bank (khayalan 1)

Pembobol bank
Bro cerita ini bukan untuk di tiru apalagi di peragakan di rumah (yoilah kalau di peragakan di rumah bukan pembobol bank namanya, biarin garing terserah gue)
Ok tanpa basa basi lagi kita mulai saja menghayalkAn ini semua…………………
Saat kuliah di negeri paman sam aku sempat punya temen namanya Peter, anaknya pandai dan cerdas walaupun kelakuannya juga badak dan bajingan. Dari dia aku mulai mengenal dunia malam (sebab aku kerja part time jadi penjaga toko di malam hari). Aku biasa main kerumah Peter, yoi bro rumahnya si gak bagus2  amat(amat aja bukan  bagus). Tapi yang aku kagumi dia tu jago aja ( gak ush lebay) tentang PC dan utak utik data. Jadi kalau kalian punya masalah dengan computer dan olah data bisa hub Peter di no.xxxxxxxxxx7 (yo bebas). Yang aku suka lagi saat main kerumah Peter adalah aku dapat bertemu dengan ibu nya, (step simbok) ya jelas seneng sebab ibunya cantik dan semok bro. umurnya si kalAu aku Tanya Peter sekitar 30 th, apalagi kalu aku datang pas lagi mau makan siang, wow saat ngeliat ibunya lagi masak, dengan mengenakan celana pendek dengan hanya berbalut teng top, (udah bro ganti topic aja kalu di terusin bisa jadi berubah jadi cerita dewasa).
Dari sini aku aku alngsung ngeloncat ke cerita gue saat membobol sebuah bank
.
Jam menunjukan pukul 9.00 wib aku dan komlotan ku sudah siap untuk melancarkan aksi ini, komlotan ku terdiri dari 6 orang. Saat itu aku datang ke sebuah bank di jln kartini kota X, dengan mengendarai motor, bersama 1 orang teman (biar lebih dramatis nama nya aku ubah jadi titik1, titik 2, titik 3….. dan seterusnya sampai titik 6). Ok kita ulangi ya…. Aku (titik 1) datang dengan titik 2, saat di depan kulihat ada seorang satpam dan 1 orang polisi. Satpam sedang duduk di dekat tempat parkir dengan meminum segelas teH hangat, dan polisi sedang duduk di depan bank dengan menenteng senjata laras panjang dengan jenis AK47. Aku langsung menghampiri si polisi aku berpura2 bertanya dan mengalihkan perhatian si polisi (tapi itu setelah aku dan titik 2 melumpuhkan satpam dengan senjata bius dengan dosis tinggi sehinggasatpam aku buat keliahan sedang membaca Koran) aku mendatangi polisi dengan seragam satpam yang telah aku pakai dari markas. 
Saat sudah di rasa momennya tepat aku langsung menodongkan senjata ke tubuh polisi dengan menempelkan pucuk pistol di samping perut polisi dengan sedikit ancaman dan bisikan agar tetap diam. Lalu aku menembakkan senjataku yang sudah aku isi dengan peluru bius. Seketika itu juga sang polisi langsung pingsan. Agar tidak membuat orang lain curiga aku menahan tubuh si polisi itu dan kembali mendudukkanya di kursi. Lalu aku masuk ke dalam bank sebagai satpam. Titik 2 yang berjaga di luar bank langsung memakai seragam satpam dan berjaga di depan bank selain itu titik 2 juga langsung mematikan arus listrik. Saat di dalam aku langsung menodongkan senjata ku dan brkata “semua diam dan tiarap” setelah itu titk 3 dan titik 4 yang sudah berada di dalam dengna menyamar sebagai nasabah juga ikut mengacungkan senjata. 
Sementara titik 5 yang masih tetap menyamar sebagai nasabah memjadi profokator agar nasabah lainnya tidak melawan dengan cara dia menjadi sok pahlawan dengan berdiri dan hendak kabur , aku langsung menembak nya dan dia tersungkur dengan darah di dada(tapi itu hanya rekayasa) setelah itu aku menggasak seluruh uang yang ada di berangkas dan titk 4 langsung memulai tuganya dengan menyabotase uang elektronik dari nasabah (ngeheq) setelah itu semua nasabah kami bius dengan bom asap. Lalu kami kabur dengan meledakkan tembok sebelah yang sebelahan dengan toko cat.
Toko cat itu sudah kami amankan sejak tadi malam, sehingga saat hari H toko itu tutup dan di dalam toko telah aku tempatkan titik 6 yang sudah berjaga2. Setelah membuat lubang dengan cara meledakkan toko sebelah aku, titik 3, titik 4 dan titik 5 segera pergi lewat toko sebelah dengan menggunakan mobil pemilik toko. Akan tetapi sebelum pergi kami juga meledakkan pintu depan bank untuk mengalihkan perhatian orang2 agar berdatangan ke bank selagi orang mendatangi bank kami pergi keluar dari toko sebelah dengan mobil pemilik toko tanpa di curigai orang2. O iya lupa titik 2 telah pergi sebelum 5 menit sebelum kami pergi. Kami pergi dengna membawa uang tunai  2,04 milyar dan uang elektronik 12,54 milyar. Perampokan berjalan lancAr dan tanpa korban jiwa.

Ok bro cerita ini hanya khayalan saja bro, dan aku lebih2 kan! Pak polisi aku minta maaf apabila ini mengganggu.

1 komentar:

  1. wakakakka nek iki pekok,mosok ibune umur 30,anake wis kuliah,paling ra wong kuliah umure 20,kesimpulane,ibune due anak pas umur 10 wakwakkaw jian mantap i

    BalasHapus